TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen pada Juli 2020 mengalami deflasi 0,10 persen. Deflasi didorong oleh menurunnya harga tiket angkutan udara di kelompok transportasi dan penurunan komoditas bawang merah hingga daging ayam ras pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Deflasi disebabkan pengeluaran dari sisi transportasi menurun 0,17 persen dan makanan, minuman, serta tembakau mengalami deflasi 0,73 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.
Adapun andil kelompok transportasi terhadap deflasi selama Juli 2020 sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbangkan deflasi sebesar 0,19 persen.
Dari 90 kota dalam pantauan BPS, deflasi terjadi di 61 kota dan 29 lainnya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen. “Ini terjadi karena penurunan harga komoditas bawang merah dan bawang putih,” tutur Suhariyanto.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Timika dengan angka 1,45 persen. Salah satu penyebabnya adalah karena kenaikan harga transportasi udara di kota itu.